Stres dan Terpukul Akibat di
Resmikannya Sistem SKS untuk SMA
"Assalamualaikum wr.wb,
selamat pagi, bertemu lagi dengan saya, Hapipi di lab komputer ini lagi"
sambut Pak Hapipi guru Prakarya TIK kami.Hari ini adalah hari kedua aku masuk
sekolah. Walau hanya 2 hari aku sudah satu kelas dengan pujaan hatiku. Yak,
laki-laki itu adalah lelaki idamannya, bertubuh pas-pasan, berkulit hitam
dan pastinya berparas kece yang nama bekennya Roy dan nama lengkapnya
adalah Abdul Razak Royzikin. Tetapi selain lelaki itu ia juga sudah punya teman
yang juga merupakan lelaki tipenya, yaitu berbadan kecil, lumayan bergaya, dan
suka bermain musik dan pastinya bernyanyi, namanya Dananta. "Dinan,
sekolah kita ini kan baru menerapkan sistem SKS, bagaimana menurutmu?"
tanya Pak Hapipi, aku langsung menjawab setengah mengejek "Sistem Kebut
Semester Pak, habis materinya ngumpul dan susah-susah semua!". Anak-anak
di dalam lab komputerpun tertawa termasuk Pak Hapipi. Tapi nampaknya ada satu
anak yang tidak tertawa, yaitu Dananta. Tak tau ia kenapa, entah karena
leluconku tak lucu atau aku menyinggungnnya atau apalah.
Saat aku akan menghampiri
Dananta tiba-tiba aku dihadang Roy "He Din, lelucon kamu keren deh sumpah
kocak banget! Semua ketawa Hahaha, walau Si Anak Miskin itu gag ketawa"
kata Roy sambil menunjuk Dananta. "Tulitolettulittulililit !!" suara
bel pulang berbunyi. Saat aku akan menghampiri Dananta, ternyata dia sudah raib
dari tempat duduknya. Kupikir dia sedang sibuk lalu dia langsung pulang. Hujan
turun waktu menunjukkan pukul 3 sore, payung hadiah pembalut warna ungu pun
menemaniku. Ditemani dengan sepasang headset yang memutar lagu Ipang Sahabat
Kecil. Saat melewati suatu jalan aku melihat anak yang sedang duduk disamping
bangunan kosong, karena aku penasaran aku deketin dan aku jorokin langsung
ketembok "Bruak!! Aw", terlihat lelaki yang aku kenal sudah
tergeletak setengah sadar. Ternyata dia Dananta !! Aku langsung memapah dia.
"Danan ? Kamu baik-baik saja kan?" aku setengah takut kalau dia
kenapa-kenapa, "Danan? Siapa Danan?" kata Danan kebingungan. Sial!
Dia gagarotak.
Setelah berkelana mencari cara
untuk mengembalikan ingatan Dananta akhirnyaku dapat, mengingatkan hal yang
sangat membuat pikirannya menjadi depresi sebelumnya. Ternyata setelah
beratus-ratus kata akhirnya Dananta teringat semuanya, tepatnya waktu aku
berkata "Sistem SKS SMA dihapus karena membebani siswa". Jadi sistem
SKS bisa membuat depresi, dan beban mental karena materi,tugas, dan fisik yang
kuat. Karena dituntut untuk mandiri dan kreatif.
Apakahh anda setuju dengan
dipertahankannya sistem SKS 2013 ini? Kalau @damastasw tetap akan berjuang!
Penulis Damasta Satria Wibawa
0 comments:
Post a Comment