Friday 7 September 2012

KKPK ( Kecil Kecil punya Karya ) Karya Adek gua .!Part1

KKPK SHASITA 1. MY HAPPY FAMILY Hai teman, namaku Jejen, eits…..!Tapi jangan tertawa dulu itu hanya namapanggilan kesayanganku di rumah.Nama lengkapku keren lho teman….Jeanita Graceva. Aku siswi kelas V SD Kartini. Umurku 11 tahun.Hobiku membaca, menulis dan foto-foto (narsis hehe…). Oh ya, aku juga mempunyai seorang kakak kandunglaki-laki dan seorang kakak sepupu perempuan. Kakakku yang laki-laki bernama Ilham Azhar dia duduk di bangku kelas 8 SMP dan kakak sepupuku bernama Bella Cintia Putri dia duduk di bangku kelas 10 SMK.Kalau ayahku bernama Hananta Wibawa dia seorang PNS, ibuku bernama Denaya Sasri ibuku adalah seorang guru SMP dia mengajar mata pelajaran Bahasa Inggris. Sampai lupa deh, di rumahku juga ada kakek dan nenek, kakekku bernama Agung Admojo, dulu kakekku adalah seorang kepala sekolah dan tentunya sempat menjadi guru, kakekku ini pandai sekali lho dan aku tahu hobi kakekku, hobinya adalah berkebun!!, tapi ada juga yang lainnya sih. Kalau nenek bernama Sri Widyianingsih.Kakek, nenekku berumur 70 tahun ke atas, ternyata sudah cukup tua juga ya. Rata-rata keluargaku menyukai seafood aku paling suka cumi-cumi, Kak Ilham menyukai cumi-cumi dan udang, Kak Cintia mungkin lebih menyukai udang, ayah menyukai semuanya, ibu kalau aku rasa menyukai kerang, kalau nenek dan kakek menyukai udang dan kepiting. Bicara-bicara tentang hobi mungkin kami semua hobi membaca.Bukankah keluarga kami cukup kompak? Tentu saja!. Kami selalu rajin belajar, mengaji dan mempelajari hal-hal yang belum dikuasai, harus selalu berusaha dan tetap semangat (maap agak lebay) . *** “Ibu, dimana seragamku? Kok nggak ada dilemari ya, digantungan juga nggak ada nih?”tanyaku kepada ibu. “Oh ya, tadi ibu sudah menyetrikanya kok.Coba dicari lagi.”ujar ibu seraya menyiapkan sarapan untuk kami. “Baiklah, bu.”jawabku. Aku merasa sudah mencari diseluuuruh tempat, tapi hasilnya nihil, huaa… tapi aku kembali berpikir ‘apakah kakak yang menyembunyikannya?’ aku rasa begitu.Coba kutanyakan saja deh. “Kak Cintia tahu tidak dimana seragam identitasku?”tanyaku kepada Kak Cintia yang sedang mengenakan kerudung putihnya. “Nggak tahu, coba saja tanya Kak Ilham!” ujar Kak Cintia. Setelah mendengar itu, aku langsung berlari ke kamar Kak Ilham. NGEEK..! saat kubuka pintu kamarnya ternyata kakak tidak ada di dalam kamar, tiba-tiba ada seseorang yang keluar dari balik lemari, aku mulai deg-degan siapa ya itu? Fiuuh… ternyata itu kakak, menyebalkan sekali sih. Langsung aku tanya kepada kakak. “Kak, kakak pasti menyembunyikan seragamku kan?”tanyaku memasang wajah geram. “Nggak kok, untuk apa sih aku menyembunyikannya, memangnya aku nggak punya kerjaan?” sahut kakak. “Ya, sudah.Oh iya, kenapa tadi bersembunyi?”tanyaku agak curiga. “Kupikir itu ayah.”Jawab kakak. “Memangnya kalau ayah kenapa?Takut kena marah?”tanyaku lagi. “Nggak, hanya tidak mau saja nanti diajak memancing bersama kakek, nanti kan aku mau berkumpul bersama teman-teman, jadi jangan sampai ketahuan.”ucap kakak. “Tapi nanti kan berangkat sekolah diantar ayah?”tanyaku sambil bersenderan di tembok. “Memangnya kenapa? Cuek aja, pasti ayah nggak akan mau buat aku nggak semangat sekolah pagi ini, jadi cuek aja sih. Percaya apa nggak? Ah..udahlah percaya aja.” Ujar kakak. “Baiklah, kalau begitu. AYAAAAH….!!”Teriakku dari kamar Kak Ilham. “Hei, apa yang kau lakukan?!”tanya kakak seraya mendekap mulutku. Aku berusaha melepas tangan kakak dan berkata ‘LEPASKAN!’, bagaimana caranya ya.oh, ya aku tahu. Langsung aku menggigit tangan kakak sekeras mungkin dan..lepas. Langsung aku berlari lagi ke bawah. Kakak akan menjerit tidak ya, lihat saja. “Aaaww..! kau ini memang adik yang nakal, bagaimana kalau punya adik lagi. Repot aku.” Ujar Kak Ilham. Saat di bawah….. “Ayah, ibu, kakek, nenek, kakak, dimana seragam identitasku?Huaa”teriakku menghebohkan seluruh penghuni rumah. “Bukankah tadi kau menaruhnya di sofa dekat TV, ya?”tanya ayah seraya merapikan seragamnya. “Oh, iya. Aku lupa maaf ya semuanya….! Hehe..jadi malu deh.”jawabku dengan ekpresi yang menyedihkan. “Kamu ini liat-liat dulu dong, sukanya main fitnah aja. Minta maaf sini!”perintah Kak Ilham. “Gak mau ah….”jawabku.Aku langsung pergi ke kamar dan mengenakan seragamku. *** Lalu aku sarapan bersama-sama, dengan menu roti berlapis selai kacang dan segelas susu. Yummy… “Sudah jam 06.15 nih, ayo berangkat. Nanti terlambat lho” ajak ibu. “Siap laksanakan.”Aku, Kak Ilham dan Kak Cintia menjawab serempak.Kami segera berangkat bersama ayah dan ibu naik mobil. “Dah nenek, kakek!”teriakku dari kaca jendela mobil. “Iya, hati-hatiya…..!” jawab nenek dan kakek, tentunya juga serempak. “Doain pinter, ya…..!” Seruku sekali lagi.Kakek dan nenek tersenyum penuh kehangatan kearah rombongan kami.Setiap pagi kami selalu berangkat beraktifitas berombongan. Ayah, ibu, Kak Ilham, Kak Cintia dan aku. Di rumah tinggalah berdua kakek, nenek dan sebentar lagi mbak Titik pembantu dirumah kami segera datang. Aku senang memiliki keluarga yang hangat seperti ini, meskipun kadang sering ribut tetapi kami dapat menyelesaikan masalah, dan kami selalu kerjasama dalam semua hal yang positif. MY HAPPY FAMILY, Muach..!! ***

0 comments:

Post a Comment